Senin, 04 Juli 2011

Material Logam iPad Sudah Langka - teknologi.inilah.com

Jepang - Ilmuwan Jepang mengatakan mineral penting untuk pembuatan produk iPad, sudah langka. Tinggal satu kilometer persegi.

"Barang-barang elektronik mengandung mineral logam yang saat ini sudah langka. Sekarang hanya tersedia satu kilometer persegi saja untuk memenuhi seperlima kebutuhan dunia," ujar Yasuhiro Kato, profesor Ilmu Bumi Universitas Tokyo.

Materi mineral yang dimaksud adalah logam tantalum dan yttrium. Kedua logam itu sudah langka sekarang. China adalah negara yang paling banyak punya persediaan mineral logam ini. Mereka menyuplai sekitar 97% kebutuhan dunia.

Tapi Desember lalu China mengumumkan bahwa mereka sudah memangkas jumlah ekspor material ini. Implikasinya, tentu harga iPad dan barang elektronik lain yang sejenis akan semakin mahal.

Hasil temuan Kato ini akan berpengaruh pada jumlah produksi barang elektronik. Namun penelitian terbaru mereka yang dipublikasikan di Nature Geoscience menemukan mineral ini masih ada, tapi terdapat di 3.500 hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut, dan hanya ada di 78 lokasi, antara lain Hawaii dan Tahiti.

Tantalum dan yttrium vital untuk membuat berbagai barang elektronik teknologi tinggi, seperti smartphone, tablet, TV layar datar, magnet, dan baterai.

Selanjutnya......

Mengenang Robert Morris, Salah Satu "Bidan Unix" - KOMPAS tekno



Robert Morris, ahli kriptografi yang turut membantu mengembangkan sistem operasi komputer paling aman saat ini, Unix, meninggal dunia di usia 78 tahun pada 19 Juni 2011 lalu. Istri Robert, Anne Farlow Morris mengatakan suaminya meninggal dunia karena mengidap komplikasi Demensia.  

Semasa hidupnya, Robert dikenal sebagai pemikir orisinal dalam dunia ilmu komputer. Ia pernah melakukan penelitian rahasia seputar cyberwar yang merusak sistem pemerintahan Saddam Husein dalam bulan-bulan menjelang perang Teluk Persia tahun 1991.

Robert Morris dilahirkan di Boston tanggal 25 Juli 1932. Ia adalah putera dari Walter W. Morris dan Hellen Kerry Moris. Ia memperoleh gelar sarjana dalam matematika terapan dari Universitas Harvard.

Dimulai tahun 1970, ia bekerja di perusahaan Bell Laboratories. Awalnya ia bekerja mendesain perangkat lunak khusus yang dikenal sebagai compiler, yang mengkonstruksi instruksi programer ke dalam mesin yang dapat dibaca langsung dan dieksekusi oleh komputer.

Ia kemudian bekerja dengan kelompok riset Unix di Bell Laboratories. Ia adalah seorang kontributor utama dalam kedua fungsi numerik dari sistem operasi dan kemampuan keamanan, termasuk sistem password dan sistem enksipsi. Unix kini menjadi salah satu sistem operasi terkemuka di dunia dan menjadi dasar pengembangan sistem operasi berikutnya. Variasi dari perangkat lunak Unix, misalnya, kini memberikan dasar pengembangan Linux juga untuk iOS yang digunakan pada iPhone, Macintosh OSX, serta sistem operasi Android buatan Google.

Minatnya dalam keamanan komputer diperdalam pada akhir tahun 1970 saat ia terus mengeksplorasi kriptografi, studi dan praktek melindungi informasi dengan mengubahnya menjadi kode. Dengan peneliti lain, ia mulai bekerja membuat sebuah makalah akademis yang menguraikan tentang sistem enkripsi yang dilakukan lebih awal di Jerman.

Sebelum makalahnya dipublikasikan, Robert mendapat panggilan dari National Security Agency Jerman. Agency mengundangnya untuk berkunjung dan ketika ia bertemu dengan pejabat setempat, ia justru diperintahkan untuk tidak mempublikasikan makalah akademis yang telah disusunnya tersebut karena berisi tentang kerentanan sistem kriptografi modern yang ada di Jerman.

Ia menuruti perintah pejabat tersebut dan sejak tahun 1986 ia bergabung dengan National Security Agency tersebut dan bertugas melindungi komputer pemerintah dan proyek yang melibatkan pengintaian elektronik serta perang online. Meskipun tidak pernah secara rinci menyebutkan proyek-proyek apa yang dilakukannya selama bekerja, namun ia pernah menyampaikan kepada wartawan bahwa ia telah membantu FBI dengan bukti-bukti encoding yang telah dienksipsi olehnya.

Sayangnya, tahun 1988 ia tersandung kasus yang terkait dengan ulah anaknya, Robert Tappan Moris. Mahasiswa pascasarjana dalam ilmu komputer di Cornell University ini menulis sebuah program yang kemudian dikenal sebagai worm komputer. Meskipun perangkat lunak yang dikembangkannya dimaksudkan untuk jaringan tersembunyi, namun hasil percobaannya menimbulkan kemacetan lebih dari 10 persen dari 50.000 komputer pada saat itu.

Kejadian itu membuat Tappan bersembunyi di rumah orang tuanya sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Biro Investigasi Federal (FBI). Ia dihukum dibawah Undang-Undang kejahatan komputer, dijatuhi hukuman percobaan dan diperintahkan membayar denda 10.000 dollar AS dan melakukan pelayanan masyarakat.

Setelah kasus tersebut Robert tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai ilmuwan kepala badan keamanan nasional dan pensiun tahun 1994. Setelah melanjutkan pendidikan dan menerima gelar doktor ilmu komputer dari Universitas Harvard, Robert bergabung menjadi anggota Massachusetts Institute of Technology hingga akhir hayatnya. Robert meninggal dunia pada 19 Juni 2011 di Lebanon dalam usia 78 tahun.

Sumber :The New York Times

Selanjutnya......

Aplikasi "Kompas.com for PlayBook" Sudah Tersedia - KOMPAS tekno


Mulai Senin (4/7/2011), pengguna tablet BlackBerry PlayBook sudah dapat mengunduh aplikasi "Kompas.com for PlayBook". Aplikasi yang menghadirkan semua informasi berita dari situs Kompas.com tersebut telah dirancang khusus untuk perangkat tablet.

"Kenapa perlu membuat aplikasi Kompas.com versi tablet? Karena kami ingin memberikan alternatif kepada pengguna tablet dalam mengakses Kompas.com dengan cara yang nyaman, intuitif, dan memanfaatkan fitur serta karakter perangkat tablet seperti BlackBerry PlayBook " kata Edi Taslim, Business General Manager Kompas.com.

Aplikasi tersebut menyajikan semua informasi dari semua rubrik dan kanal yang tersedia di Kompas.com dari kanal Properti, Tekno, Otomotif, Entertainment, Bola, Health, dan Female, serta rubrik Nasional, Internasional, Regional, Megapolitan, Bisnis Keuangan, Olahraga, Sains, Travel, Oase, Edukasi, serta News in English.

"Untuk melihat-lihat artikel yang tersedia cukup dengan navigasi ala tablet, yaitu touch and swipe, tidak harus berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya seperti kalau mengakses Kompas.com langsung di browser. Selain itu aplikasi "Kompas.com for PlayBook" juga mendukung fitur accelerometer sehingga pengguna dapat mengkonsumsi berita dan artikel dalam mode portrait maupun landscape," jelas Edi.

Ia mengatakan, "Kompas.com for PlayBook" merupakan aplikasi kedua buatan Kompas yang dirancang khusus untuk pengguna PlayBook. Meski tablet buatan Research In Motion (RIM) Kanada tersebut belum secara resmi masuk ke Indonesia, Kompas telah mengantisipasi kebutuhan konsumen terhadap konten lokal yang berkualitas.

"Ini melengkapi aplikasi Kompas Editor's Choice for PlayBook yang sudah ada lebih dulu di BlackBerry App World sejak 19 April 2011. Hanya berselang beberapa hari sejak BlackBerry PlayBook dirilis resmi di US & Canada," tandas Edi.

Aplikasi Kompas.com dan Kompas Editor's Choice for PlayBook dapat diunduh di BlackBerry AppWorld secara gratis.

Selanjutnya......

Rekor baru, 8 menit 34 detik bikin aplikasi tweeter reader di 3 gadget

Anda bisa lihat betapa mudahnya membuat aplikasi dengan Flash Builder, dan tidak hanya 1 platform, langsung 3 platform!! dalam 8 menit 34 detik!!

Ini videonya :



Efektif dan efisien kan?


Tunggu apalagi?
Mari kita belajar bersama, hanya butuh 1 minggu menurut kurikulum pelatihan dari Adobe. 
Bagusnya lagi, pelatihannya gratis ...


disini...





Selanjutnya......

Belajar Flash Builder 1 minggu dari Beginner hingga Advance

Anda ingin serius menekuni Flash Builder dari tingkat Beginner sampai Advance? ternyata kalau kita serius cuma butuh waktu seminggu.
Ya cuma seminggu, dan bukan 7 hari, hanya 5 hari hari kerja.
Bagaimana bisa cuma seminggu?
Adobe memberikan kurikulum, pelatihan, dan video tutorial gratis disini.


Ini dia jadwalnya :

Day 1: Flex basics

Day 1 project files

(ZIP, 22.8 MB)
  1. Day 1 videos (ZIP, 397 MB)


Day 2 project files

(ZIP, 54 MB)
  1. Day 2 videos (ZIP, 393 MB)

Day 3: Data handling and manipulation

Day 3 project files

(ZIP, 47.2 MB)
  1. Day 3 videos (ZIP, 284 MB)


Day 4 project files

(ZIP, 50 MB)
  1. Day 4 videos (ZIP, 309 MB)

Day 5 project files

(ZIP, 38.8 MB)
  1. Day 5 videos (ZIP, 309 MB)
Selanjutnya......